"saat kau sedih dan susah, kau akan tau siapa yang tetap setia di sampingmu"Kalimat yang tak asing lagi di telinga setiap orang.Kalimat ini kerap kali muncul ketika seseorang berada dalam kesedihan atau kesusahan.Tapi taukah kamu, secara tidak langsung terkadang kitalah yang membuat orang menjauh dari kita, terutama saat kita sedih.Seseorang cenderung lebih mudah menunjukkan ekspresi saat dia senang dan bahkan cenderung lebih mudah berbagi saat dalam keadaan senang dibandingkan saat seseorang dalam keadaan sedih.Saat sedih, seseorang sering menjadi lebih diam, menangis, kurang bersemangat, dan menarik diri.
Bahkan tak jarang saat seseorang dalam keadaan sedih dan susah akan menjadi lebih sensitif dan sulit untuk menyatakan kesusahan dan kesedihan yang dialaminya.
Sulitnya seseorang yang sedih mengungkapkan isi hatinya, akan membuat orang di sekitarnya berusah mencari tau apa yang terjadi dengan orang yang sedih tersebut.
Keingintahuan orang di sekitar terhadap orang yang sedih tersebut akan memicu munculnya banya pertanyaan yang disampaikan kepada orang sedih tersebut.
Pertanyaan-pertanyaan itu dapat mengakibatkan orangs edih tersebut menjadi sensitif dan semakin menarik diri ataupun menyendiri.
Saat seseorang ingin menyendiri secara tidak langsung orang tersebut mendorong orang yang berada di sektarnya tadi untuk menjauh darinya.
Orang di sekitar mungkin saja bisa tahan atas dorongan tersebut dan tetap berada di sisi mereka yang bersedih.
Tetapi manusia tetaplah manusia.
Bila terus-menerus didorong, maka orang tersebut tidak sanggup bertahan dan akhirnya memilih pergi (ambil jarak)
Orang tersebut pergi karena dia menganggap orang sedih tersebut lagi ingin menyendiri.
Saat orang terseut sudah pergi (ambil jarak) maka akan susah untuk kembali seperti semula